Banjir besar landa Eropa, banyak korban meninggal
ElangID - Hujan deras yang mengguyur kawasan Eropa tengah selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir bandang hingga memakan korban jiwa.
Mengutip Associated Press pada Senin (16/9), banjir telah merenggut enam nyawa di Rumania, satu di Austria dan satu di Polandia.
Menurut laporan polisi, di Ceko empat orang yang tersapu banjir masih hilang.
Dikatakan bahwa selain hujan deras, banjir bandang di Eropa Tengah terjadi disebabkan oleh sistem tekanan rendah bernama Boris, dan telah menyebabkan jebolnya tanggul sungai di beberapa bagian wilayah tersebut.
Ribuan rumah rusak selama akhir pekan, jembatan hanyut dan sedikitnya 250.000 rumah tangga, terutama di Ceko terkena dampak pemadaman listrik.
Kota-kota dan desa-desa di pegunungan Jeseniky, Ceko terendam dan terisolasi oleh derasnya air yang mengubah jalan menjadi sungai.
Militer mengirim helikopter untuk membantu evakuasi.
Wali kota Jesenik Zdenka Blistanova mengatakan kepada televisi publik Ceko bahwa beberapa rumah di kotanya dan kota-kota terdekat lainnya telah hancur oleh banjir.
"Jesenik di Ceko terendam dan terisolasi oleh derasnya banjir. Sejumlah jembatan dan jalan juga rusak parah," ungkapnya.
Masih di Ceko, 10.000 warga di kota Opava telah diminta untuk mengevakuasi diri ke dataran tinggi.
Pihak berwenang menyatakan seluruh negara bagian Austria Hilir di bagian timur laut negara itu sebagai zona bencana, sementara 10.000 pasukan bantuan sejauh ini telah mengevakuasi 1.100 rumah di sana.
Di Austria Hilir, situasinya sangat berbahaya di sepanjang Sungai Kamp, yang mengalir ke Sungai Donau.
Waduk Ottenstein di Sungai Kamp masih berfungsi sebagai penyangga, tetapi bisa mencapai batasnya dalam beberapa jam ke depan, yang dapat menyebabkan lebih banyak banjir.
"Kami mengalami saat-saat sulit dan dramatis di Austria Hilir. Bagi banyak orang di Austria Hilir, ini mungkin akan menjadi saat-saat tersulit dalam hidup mereka," kata Johanna Mikl-Leitner, gubernur Austria Hilir.
Di Wina, Sungai Wien meluap, membanjiri rumah-rumah dan memaksa evakuasi pertama rumah-rumah di sekitar sungai.
Pihak berwenang Rumania mengatakan hujan tidak terlalu deras pada hari Minggu (15/9). Para pekerja berusaha memulihkan pasokan listrik ke sekitar 11.000 rumah dan upaya pembersihan dimulai saat penduduk meninjau kerusakan.
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk mengatakan situasi banjir di sana cukup dramatis. Di Glucholazy, air yang naik meluap dari tanggul sungai dan membanjiri jalan-jalan dan rumah-rumah.
Dikatakan bahwa pasokan energi dan komunikasi terputus di beberapa daerah yang terendam banjir, dan beberapa wilayah mungkin akan menggunakan layanan Starlink berbasis satelit.
Sumber : RMOL